Takengon — Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, hari ini secara resmi membuka pelatihan budidaya dan penanganan pasca panen tanaman tembakau, pada Selasa (02/09/2025) di Aula Hotel Penemas Takengon.
Pelatihan yang merupakan angkatan pertama dari 165 target peserta ini, diikuti oleh 55 peserta yang merupakan anggota kelompok tani dan kelompok wanita tani (KWT) yang berasal dari Kecamatan Bintang, , Lut Tawar dan Atu Lintang.
Dalam sambutannya, Bupati Haili Yoga menyampaikan rasa bangganya terhadap potensi pertanian dan perkebunan di daerahnya.
Dia menyebutkan, kesuburan tanah dan iklim yang dimiliki kabupaten itu merupakan anugerah yang harus disyukuri, karena hampir seluruh kawasannya dapat ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman, termasuk tembakau.
“Alhamdulillah, kita bersyukur hampir semua wilayah kita dapat ditumbuhi tanaman pertanian dan perkebunan, khususnya tanaman dataran tinggi,” ujarnya.
“Kita hari ini bangga bahwa daerah kita adalah salah satu penghasil tembakau terbaik” sambungnya.
Oleh karenanya, Bupati mengajak pentingnya peran aktif peserta dalam mengikuti pelatihan ini. Sehingga langkah-langkah maupun upaya dalam pengembangan budidaya dan penanganan pasca panen tanaman tembakau, secara baik dan benar.
“Ibu dan bapak hari ini adalah garda terdepan dalam memberikan nilai ekonomi dan nilai tambah dari sektor perkebunan tembakau. Jadi, kita harus betul-betul serius mengikuti pelatihan ini,” ajaknya.
Sebagai bentuk komitmen, Bupati Haili Yoga juga mengatakan akan mengagendakan kunjungan langsung untuk meninjau budidaya dan proses produksi tembakau di daerah tersebut.
“Dalam waktu dekat kami akan mengagendakan untuk melihat langsung budidaya maupun proses produksi tembakau ditempat bapak/ ibu”. Tegas Bupati.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Aceh Tengah, Sabrin melaporkan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mempercepat target pemenuhan 1.000 hektar lahan baru tanaman tembakau dari yang sudah ada sebesar 1.139 ha.
“Dengan pelatihan ini, diharapkan para petani dapat menguasai teknik budidaya dan penanganan pasca panen yang baik dan benar, sehingga produksi tembakau di Aceh Tengah bisa meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas” lapor Sabrin.
Pelatihan ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, dari tanggal 2 hingga 3 September 2025, dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tembakau di Aceh Tengah serta memenuhi standar kebutuhan industri.