Share

Jakarta – Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menerima bantuan program Perkarangan Pangan Bergizi (P2B) dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat. Bantuan ini diberikan untuk 32 kelompok tani yang tersebar di beberapa kecamatan, dan disampaikan dalam audiensi resmi pada Rabu (23/07/2025) di Kantor Direktorat Jenderal Hortikultura, Pasar Minggu, Jakarta.

Audiensi tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Aceh Tengah Drs. Haili Yoga, M.Si, didampingi Kepala Dinas Pertanian Aceh Tengah, Nasrun Liwanza, dan Plt. Kepala Bappeda Aceh Tengah Jumadil Enka. Mereka disambut oleh Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan, M. Agung Sunusi beserta jajaran, antaranya Ketua Kelompok Sayuran Buah Dr. Mutiara Sari, Ketua Sayuran Umbi, Subardi, dan Ketua Tanaman Obat dan Sayuran Lainnya, Erna.

Dalam pertemuan tersebut, Kadis Pertanian menyampaikan sejumlah tantangan utama pertanian di Aceh Tengah, antara lain kebutuhan instalasi air dan irigasi untuk tanaman hortikultura saat musim kemarau, serta ketersediaan screen house guna peningkatan produksi cabai. Juga dibahas kebutuhan bibit cabai dan bawang merah, termasuk varietas lokal seperti Bawang Merah Gayo dan Batu Ijo yang selama ini belum sepenuhnya terakomodir dalam program pusat.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, M. Agung Sunusi menyampaikan bahwa tahun ini Kementerian Pertanian melalui Direktoratnya hanya fokus pada program P2B. Program ini bertujuan mendukung ketahanan pangan keluarga serta mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden RI dan telah bekerja sama dengan Kementerian Desa.

Sebanyak 32 kelompok tani di Aceh Tengah telah masuk dalam SK Menteri Pertanian untuk menerima bantuan P2B. Kelompok tersebut tersebar di Kecamatan Bebesen, Kecamatan Lut Tawar, Desa Blang Kolak Dua, Kemili, Hakim Bale Bujang, Takengon Timur dan desa yang terdaftar dalam lampiran, Masing-masing kelompok akan menerima paket bantuan berupa benih dan sarana produksi.

Paket bantuan tersebut terdiri dari polybag dengan benih pisang, benih cabai rawit dan cabai keriting, serta benih hortikultura lainnya seperti buncis, jagung manis, kangkung, caisim, tomat, dan kacang panjang. Selain itu, juga diberikan sarana pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan pupuk. Nilai total per kelompok mencapai Rp12,7 juta dalam bentuk barang.

Untuk mendukung distribusi hasil panen, Bumdes diharapkan ikut berperan dalam pemasaran. Pemerintah Kabupayen Aceh Tengah juga mendorong agar dilakukan kerja sama antar daerah guna memperluas pasar dan meningkatkan nilai tambah produk pertanian lokal.

Sebagai strategi jangka panjang, Pemkab Aceh Tengah akan menyurati langsung Menteri Pertanian RI guna memperjuangkan program tambahan, termasuk bantuan traktor, irigasi, sumur dangkal dan dalam, serta penguatan varietas lokal unggulan di dataran tinggi Gayo.

Bupati Haili Yoga menyampaikan apresiasi atas perhatian Kementerian Pertanian terhadap Kabupaten Aceh Tengah. “Ini merupakan bentuk dukungan nyata dari pemerintah pusat terhadap pertanian di daerah. Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut agar petani kita semakin berdaya dan mandiri”, ujar Haili.

Turut hadir mendampingi audiensi, Plt. Kepala Perkebunan Aceh Tengah, Nasrun Liwanza, Plt. Kepala Bappeda Jumadi Enka, serta Kadis Koperasi dan UKM Aceh Tengah Marwandi Munthe.