Share

TAKENGON | KEBER GAYO – Dinas KBPPPA Kabupaten Aceh Tengah melalui Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Kampanye Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtPA) di Meeting Room Hotel Grand Bayu Hill, Selasa (14/10/2025).

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Aceh Tengah dan turut dihadiri oleh Plt Kepala Dinas KBPPPA Helfi Triyansi, Ketua TP PKK/Bunda PAUD, serta narasumber dari Yayasan P2TP2A Aceh. Peserta yang hadir berasal dari 18 kampung, terdiri atas aparatur kampung, tokoh masyarakat (TOMA), tokoh agama (TOGA), kader PKK, dan Karang Taruna.

Plt Kepala Dinas KBPPPA Helfi Triyansi menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap empat isu utama perlindungan perempuan dan anak, yaitu Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KTPA), Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH), serta Perkawinan Anak.

“Perlindungan terhadap perempuan dan anak bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. Melalui kegiatan ini, kami berharap terbangunnya komitmen bersama dalam mewujudkan Aceh Tengah Layak Anak,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Aceh Tengah dalam arahannya menegaskan bahwa isu kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan persoalan serius yang membutuhkan perhatian semua pihak. Ia mengingatkan bahwa kekerasan sering terjadi di lingkungan terdekat, bahkan dilakukan oleh orang yang dikenal korban.

“Kita harus menyadari bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak hanya merusak masa depan korban, tetapi juga generasi berikutnya. Karena itu, upaya pencegahan harus dimulai dari keluarga, masyarakat, hingga tingkat desa,” tegasnya.

Bupati juga menyoroti dampak negatif dari perkawinan usia anak yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan, kemiskinan antar generasi, hingga pelanggaran hak anak. Ia mengajak semua pihak untuk terus memperkuat peran keluarga dalam perlindungan anak serta menjadikan kampung sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak.

“Mari bersama kita jadikan desa-desa di Aceh Tengah sebagai ruang tumbuh yang aman bagi anak dan perempuan. Perlindungan anak berarti menempatkan kepentingan terbaik bagi mereka,” tutup Bupati.